Minggu, 09 September 2012

Pengertian dan Istilah Liturgi

I. Pengertian Liturgi

Kata Liturgi berasal dari bahasa Yunani “leitourgia”, yang berarti “kerja bakti”. Penggunaan kata tersebut dapat diartikan sebagai bentuk kebersamaan umat untuk mengadakan suatu kegiatan demi mempererat relasi dengan Tuhan. Maka, liturgi lebih baik diartikan ibadat yang secara bersama-sama dilakukan oleh Gereja atau ibadat resmi gereja. Liturgi bukan hanya merupakan kegiatan suci yang sangat istimewa, melainkan juga wahana utama untuk mengantar umat kristiani ke dalam persatuan pribadi dengan Kristus. Liturgi merupakan perayaan iman, yakni pengungkapan iman Gereja.
Ada pula yang mengartikan Liturgi sebagai ibadah, baik berbentuk seremonial maupun praksis. Ibadah yang sejati tidak terbatas pada perayaan di Gereja melalui selebrasi, me-lainkan terwujud di dalam sikap hidup orang percaya di dunia sehari-hari melalui aksi. Aksi ibadah meliputi pelayanan, tindakan, tingkah laku, hidup keagamaan, spiritualitas, praksis hidup, cara berpikir, pola pikir, menanggapi, dan sebagainya. Paulus menegas-kan pengertian ibadah sebagai berikut: Ibadah yang sejati (logike latreia) ialah mem-persembahkan tubuhmu (soma) sebagai persembahan yang hidup, yang kudus, dan yang berkenan kepada Allah (Rm 12:1). Menurut Paulus, inti ibadah Kristen adalah mem-persembahkan hidup kepada Tuhan. Tanpa dasar ini, ibadah dalam bentuk apa pun tidak bernilai.

Namun, liturgi atau ibadah dalam pemahaman terbatas juga berarti perayaan iman. Ungkapan iman dan pengajaran disampaikan di dalam suatu perayaan liturgi. Itu dilakukan melalui nyanyian, pembacaan Alkitab, Mazmur-mazmur, simbol-simbol, homili, tata gerak, tata ibadah, tata ruang, tata waktu, dan sebagainya. 


II. Istilah Liturgi

Dalam pelaksanaannya liturgy memiliki persamaan yang setara dengan kebaktian atau ibadat/ibadah.  Penggunaan kata-kata tersebut memiliki makna atau ingin mengungkapkan tujuan tertentu. 

(1) Kata yang paling umum dipakai ialah liturgi. Kata ini berasal dari bahasa Yunani leitourgia: pelayanan atau kerja (ergon) bangsa, publik, masyarakat, atau umat (laos). Kata laos dan ergon diambil dari kehidupan Yunani kuno waktu itu sebagai kerja nyata publik. Yaitu sesuatu yang ditampilkan sebagai bukti bakti warga negara kepada bangsa dan negara. Secara praktis itu berarti membayar pajak dan melaku-kan bentuk-bentuk pengabdian lain yang sejajar dengan membayar pajak.

(2) Selain liturgi, kata dalam bahasa Indonesia yang sejajar ialah kebaktian. Bakti ialah perbuatan yang menyatakan setia dan hormat, memperhambakan diri, perbuatan baik. Bakti dapat ditujukan baik untuk seseorang, negara, maupun untuk Tuhan. Misalnya Kebaktian Natal.

(3) Kata ibadah (misalnya Ibadah Minggu) berasal dari bahasa Arab ebdu (hamba), sejajar dengan bahasa Ibrani abodah (ebed=hamba). Artinya perbuatan untuk menyatakan bakti kepada Tuhan. Ibadah terkait seerat-eratnya dengan suatu kegiatan manusia terhadap Allah, yakni dengan pelayanan kepada Tuhan.
 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar