Kata
Liturgi berasal dari bahasa Yunani “leitourgia”, yang berarti “kerja bakti”. Penggunaan
kata tersebut dapat diartikan sebagai bentuk kebersamaan umat untuk mengadakan
suatu kegiatan demi mempererat relasi dengan Tuhan. Maka, liturgi lebih baik
diartikan ibadat yang secara bersama-sama dilakukan oleh Gereja atau ibadat resmi
gereja. Liturgi bukan hanya merupakan kegiatan suci yang sangat istimewa,
melainkan juga wahana utama untuk mengantar umat kristiani ke dalam persatuan pribadi
dengan Kristus. Liturgi merupakan perayaan iman, yakni pengungkapan iman
Gereja.
Ada pula yang mengartikan
Liturgi sebagai ibadah, baik berbentuk seremonial maupun praksis. Ibadah yang
sejati tidak terbatas pada perayaan di Gereja melalui selebrasi, me-lainkan
terwujud di dalam sikap hidup orang percaya di dunia sehari-hari melalui aksi.
Aksi ibadah meliputi pelayanan, tindakan, tingkah laku, hidup keagamaan,
spiritualitas, praksis hidup, cara berpikir, pola pikir, menanggapi, dan
sebagainya. Paulus menegas-kan pengertian ibadah sebagai berikut: Ibadah yang
sejati (logike latreia) ialah mem-persembahkan tubuhmu (soma) sebagai
persembahan yang hidup, yang kudus, dan yang berkenan kepada Allah (Rm 12:1).
Menurut Paulus, inti ibadah Kristen adalah mem-persembahkan hidup kepada Tuhan.
Tanpa dasar ini, ibadah dalam bentuk apa pun tidak bernilai.
Namun,
liturgi atau ibadah dalam pemahaman terbatas juga berarti perayaan iman.
Ungkapan iman dan pengajaran disampaikan di dalam suatu perayaan liturgi. Itu
dilakukan melalui nyanyian, pembacaan Alkitab, Mazmur-mazmur, simbol-simbol,
homili, tata gerak, tata ibadah, tata ruang, tata waktu, dan sebagainya.
II. Istilah Liturgi
Dalam
pelaksanaannya liturgy memiliki persamaan yang setara dengan kebaktian atau
ibadat/ibadah. Penggunaan kata-kata
tersebut memiliki makna atau ingin mengungkapkan tujuan tertentu.
(1)
Kata yang paling umum dipakai ialah liturgi. Kata ini berasal dari bahasa
Yunani leitourgia: pelayanan atau kerja (ergon) bangsa, publik, masyarakat,
atau umat (laos). Kata laos dan ergon diambil dari kehidupan Yunani kuno waktu
itu sebagai kerja nyata publik. Yaitu sesuatu yang ditampilkan sebagai bukti
bakti warga negara kepada bangsa dan negara. Secara praktis itu berarti
membayar pajak dan melaku-kan bentuk-bentuk pengabdian lain yang sejajar dengan
membayar pajak.
(2)
Selain liturgi, kata dalam bahasa Indonesia yang sejajar ialah kebaktian. Bakti
ialah perbuatan yang menyatakan setia dan hormat, memperhambakan diri, perbuatan
baik. Bakti dapat ditujukan baik untuk seseorang, negara, maupun untuk Tuhan.
Misalnya Kebaktian Natal.
(3) Kata ibadah (misalnya Ibadah
Minggu) berasal dari bahasa Arab ebdu (hamba), sejajar dengan bahasa Ibrani
abodah (ebed=hamba). Artinya perbuatan untuk menyatakan bakti kepada Tuhan.
Ibadah terkait seerat-eratnya dengan suatu kegiatan manusia terhadap Allah,
yakni dengan pelayanan kepada Tuhan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar